12 Juli 2008

Mana Yang Kau Pilih


Ketika ambisi, dendam, amarah, iri, dengki, fitnah dilakukan oleh seorang manusia, maka pada saat itu sesungguhnya manusia sedang menampakkan ciri ke-setanannya, karena memang manusia diciptakan sebagai makhluk "campuran " antara malaikat dan setan. Pada saat itu ciri ke-malaikatan-nya hampir atau pada tingkat tertentu. sama sekali tak berhasil ikut memberikan identitas kemanusiaan-nya. Ia sedang menjadi setan, sehingga manusia lain yang kebetulan sedang "menjadi" malaikat, geleng-geleng kenapa hal itu bisa terjadi pada kemanusiaan manusia.

Tragedi di Bosnia misalnya, adalah contoh konkrit betapa beberapa wujud manusia yang disebut Prajurit Serbia telah berubah menjadi setan, dimana hanya nafsu yang membuat keputusan. Membunuh orang tua dan anak-anak tak berdosa, memperkosa gadis-gadis, menghancurkan tempat-tempat ibadah, adalah perilaku wujud manusia(prajurit serbia) yang sulit dimengerti sebagai perilaku manusia. Pada saat seperti,"manusia" hanya wujud luar dan "setan" adalah isinnya.

Ketika kita sedang menggunjing orang lain, memfitnah, melampiaskan iri dan dengki atau mengekspresikan kesombongan, sama sekali kita tak menyadari keindahan dan lezatnya diam karena kesadaran hati dan akal kita sebagai penimbang keputusan sedang terkecoh oleh nafsu syaithaniyah. Padahal kalau kita percaya dengan kebenaran Kalam Allah, Dia telah mengingatkan kita untuk tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan,".....dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu amat buruk bagi-mu"(Al-Baqarah: 216).


Tidak ada komentar: